NAMA USAHA : WEDDING PLANNER POETRY (WPP)
TAGLINE : “Kebahagiaan Sejati bagi Keluarga”
LATAR BELAKANG :
Cikal bakal Wedding Planner Poetry yaitu pada tahun 2008, berawal dari pahargyan
besar yang harus ditangani oleh kami (baca: Putri) untuk mengatur
pelaksanaan Pernikahan kakak pertama. Dalam keluarga kami dan pastinya bagi
siapapun, Pernikahan adalah momentum yang spesial dan bersejarah, dan hanya
sekali seumur hidup. Ada sebuah prinsip besar yang ditanamkan oleh kedua orang
tua bahwa anak-anak yang ingin menikah harus mampu dan mandiri dari segi mental
dan finansial. Sehingga ketika memutuskan menikah berarti kedua mempelai
dikatakan mapan dalam segi pemikiran, spiritual dan tentunya dari segi keuangan
mereka mampu untuk membiayai pernikahan mereka sendiri.
Saat itu kedua mempelai
menginginkan konsep pernikahan yang simple, sakral, sederhana, tapi
masih menggunakan sedikit adat dan tentunya sesuai budget yang mereka
miliki.
Untuk mengetahui perkembangan terkini, komunikasi terus
dijalankan antara WO dengan keluarga
mempelai, khususnya kedua calon mempelai. Sebagai contoh; meskipun calon
mempelai pria masih berada di luar negeri tapi komunikasi bisa terus
dijalankan, komunikasi melalui telpon, SMS, maupun berkirim email, web
camera selalu dilakukan sehingga perkembangan informasi update,
ataupun perubahan yang dikehendaki dari kedua calon mempelai maupun keluarga
bisa terakomodir.
Saat itu kami ditunjuk untuk mengurusi pernak-pernik
pernikahan dari mulai soal tempat, undangan, catering, rias manten, dekorasi, dokumentasi,
perlengkapan tenda atau kursi, soundsystem, MC, acara hiburan, naïf, transportasi,
termasuk berkoordinasi dengan warga
setempat. Sebuah tantangan besar bagi kami, dan juga sebagai latihan praktik
kami yang sebelumnya juga memiliki pengalaman bekerja di sebuah radio, yang
sering melaksanakan event.
Konsep simple yang dimaksud Wedding Planner Poetry ini,
bukan bermaksud untuk meninggalkan budaya tradisi Jawa, tetap mempergunakan atau
melestarikan budaya adat istiadat, akan tetapi kami lebih concern bagaimana sebuah pernikahan itu menjadi moment
yang tidak terlupakan, memberikan inspirasi, dan terpenting syarat sah
pernikahan sudah terpenuhi atau sempurna.
Dalam peristiwa tersebut komponen seperti kedua mempelai,
orang tua, wali, saksi, naïf atau petugas pencatat sipil, ada mas kawin atau
mahar, serta disaksikan beberapa pihak wajib ada, sedangkan kehadiran dari
warga sekitar, saudara atau handai taulan, teman atau rekan kerja dari kedua
mempelai sangat diharapkan.
Saat ini dalam pernikahan, kalau kita melihat banyak terjadi
kesenjangan sosial dikarenakan banyak orang jor-joran melaksanakan pernikahan
mewah, bahkan ada juga yang mengkomersialkan pernikahan dalam artian, resepsi
pernikahan besar sebagai prestige bagi pemilik hajat, ada juga yang
berfikiran resepsi akan mendapatkan benefit atau keuntungan yang dapat
dihitung nominalnya, sedangkan disisi lain banyak keprihatinan yang dialami
oleh masyarakat Indonesia yang tidak memiliki dana untuk melaksanakan
pernikahan (terkendala urusan administrasi) karena tidak punya biaya (miskin)
sehingga kumpul kebo yang dipilih, atau ada juga yang melaksanakan pernikahan
yang diidamkan tapi harus berhutang dengan rentenir yang mematok bunga tinggi, karena
ingin di mata masyarakat menjadi keluarga yang ‘wah’, bukan itu saja, semakin
menguatnya budaya yang terus berjalan yaitu bahwa dengan menyelenggarakan
pernikahan akan mendapatkan sumbangan yang besar, dan terakhir ngirisnya lagi karena ingin mengumpulkan modal untuk
menikah, seseorang berani bertindak kriminal sebagai pengantar ekstasi, sangat
memprihatinkan.
Padahal menikah atau
pernikahan sendiri merupakan sunah Nabi, dan wajib bagi orang yang telah mampu,
akil baliq, mapan dan memiliki keinginan membina hubungan suami istri.
Pernikahan adalah dambaan dari setiap manusia, karena dengan menikah membuka
pintu rezeki. Dengan menikah, seseorang mampu merubah cara pandang, berfikir,
dan mampu mengekspresikan rasa berkasih sayang. Inilah yang menggerakkan hati kami
untuk menyodorkan konsep pernikahan sakral yaitu dilandasi oleh Ketuhanan Yang
Maha Esa, sederhana, terlebih memberikan
inspirasi dan pembelajaran bagi masyarakat. Apalagi yang namanya walimatul
ursy hukumnya wajib dan diusahakan
sesederhana mungkin.
Konsep pernikahan yang ditawarkan oleh Wedding Planner
Poetry berbeda dengan Wedding Planner lainnya maupun Wedding Planner
Syariah, kami mendobrak budaya komersialisme, mendobrak tradisi masyarakat
hidup bermewah-mewahan, hura-hura atau berfoya-foya, mengajak orang untuk
bersikap sederhana, dan peduli dengan masyarakat sekitar. Yang terpenting
pernikahan menjadi moment yang tidak hanya berkesan bagi pemangku hajat,
tapi selalu diingat di hati para undangan. Bagaimana caranya, kami memangkas
kebutuhan untuk menyewa gedung, tapi kami optimalkan rumah dan lingkungan tempat
tinggal. Kami ciptakan suasana dirumah menjadi pelaminan serta tempat syukuran
atau walimatul ursy yang
membahagiakan, kami gunakan seluruh sudut agar mampu bercerita dan menampakkan
keguyuban.
Wedding Planner Poetry memiliki keunikan (unique selling
point), mengambil lokasi bukan gedung, tapi membuat rumah yang dimiliki
menjadi tempat yang sangat layak dan special untuk menjamu tamu-tamu
kehormatan. Karena kami percaya, menyelenggarakan pernikahan di rumah akan
membawa berkah bagi pemilik hajat bukan itu saja, rumah tempat mempelai bersiap
untuk menuju kehidupan mereka sendiri karena telah mengantongi restu dari kedua
orang tua. Selain tempat yang dipilih, konsep Wedding Planner Poetry
tidak menyediakan kotak sumbangan, sehingga para tamu undangan tidak
diperbolehkan untuk memberikan sumbangan dalam bentuk apapun baik amplop,
bunga, surat berharga, baik sebelum atau sesudah acara.
Kenapa tidak menggunakan kotak sumbangan? karena moment
ini digunakan sebagai wujud rasa syukur pemangku hajat karena Tuhan Yang Maha
Esa sudah memberikan anugerah, kenikmatan dan kebahagiaan luar biasa bagi
keluarga mempelai yaitu dapat melaksanakan hajat pernikahan yang sakral, sesuai
dengan norma agama, norma hukum, terlebih lagi menghindarkan kesenjangan antara
si kaya dan si miskin. Kedua, adalah harapan besar bahwa para undangan dapat
menggunakan apa yang dimiliki untuk membantu masyarakat yang lebih membutuhkan.
Ketiga, melalui pernikahan yang telah diselenggarakan, secara otomatis,
pemangku hajat telah membantu meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar,
serta memberdayakan masyarakat karena hasilnya mampu menjadi mata pencaharian
sehari-hari. Keempat, hadiah pernikahan terindah, sesungguhnya doa restu dari banyak pihak yang hadir.
Wedding Planner Poetry juga memberikan ide sekaligus merealisasikan gagasan dari
kedua mempelai dan kedua orang tua tentang desain Undangan yang diinginkan. Untuk
event pertama tersebut kami bekerja sama dengan vendor catering terbaik atau
ternama di Jogja dan bekerjasama dengan penerbit dan percetakan. Karena tidak
menggunakan gedung otomatis budget transportasi dikurangi, akan tetapi
kami juga menyiapkan transportasi khusus untuk kedua mempelai yang membutuhkan,
serta memberikan layanan special bagi pengantin baru.
Meskipun Wedding Planner Poetry dapat meminimalkan budget.
Kalau sebelumnya awal bisnis kami banyak menggunakan beberapa vendor terkenal, sekarang
kami memaksimalkan kerjasama dengan unit-unit dagang sekitar di lingkungan
usaha WPP dari penyewaan tenda, meja, kursi, peralatan makan, menggunakan jasa
rias manten, dokumentasi, dekorasi, desain souvenir, yang berada
disekitar usaha WPP.
Rencananya kedepan Wedding Planner Poetry akan lebih
banyak melibatkan vendor dan juga melibatkan masyarakat sekitar khususnya
remaja, putra dan putri dan juga ibu-ibu PKK, meskipun sebelumnya sudah akan tetapi porsinya akan lebih dimaksimalkan. Vendor yang dimaksud juga diambil
dari usaha-usaha kecil yang berada disekitar kami, misal untuk catering
melibatkan anggota PKK, untuk dokumentasi melibatkan mahasiswa komunikasi
ataupun memberdayakan masyarakat sekitar yang memang memiliki kemampuan khusus,
untuk tenda bekerjasama dengan penyewaan tenda sekitar. Untuk hiburan akan menggerakkan pemuda melalui
keroncong sebagai bentuk pelestarian budaya tradisi, yang paling khas dalam event
kami adalah setiap acara Wedding Planner Poetry kami menampilkan Tim
Rebana, MC kondang seperti penyiar televisi local atau komedian nasional naik daun seperti Gareng Rakasiwi misalnya. Dalam
kinerja kami, kami tidak memungut fee baik dari vendor maupun klien
khusus (yaitu masyarakat menengah kebawah). Akan tetapi bagi klien umum (yaitu masyarakat
menengah ke atas), kami memiliki tawaran budget khusus.
Bahwa pernikahan adalah fitrah manusia tentunya, siapapun
pasti mendambakan pernikahan yang mengesankan.
Visi :
Wedding Planner Poetry menjadi wedding planner terbaik, terpercaya, amanah
bagi keluarga atau masyarakat Indonesia.
Misi :
Wedding Planner Poetry bertujuan untuk membantu dan menjadi saksi pernikahan yang
suci. Wedding Planner Poetry bertujuan untuk menjadi wedding planner
terbaik yang tidak hanya bermanfaat untuk kepentingan keluarga, mempelai berdua
(pengguna jasa), akan tetapi bemanfaat dari masyarakat banyak.
Wedding Planner Poetry menjadi motor penggerak wedding planner yang peduli
dengan kesejahteraan sesama.
Wedding Planner Poetry terus meningkatkan pelayanan selalu dihati membantu para
klien sehingga mencapai kepuasaan.
Wedding Planner Poetry siap menuju era globalisasi 2015, dengan pertahanan ekonomi,
budaya, kreatifitas, sumber daya, dan kesetiakawanan nasional.
Target utama kami adalah meyakinkan masyarakat untuk
menggunakan jasa Wedding Planner Poetry khususnya masyarakat sekitar
usaha kami.
Target kami adalah masyarakat menengah ke atas yang ingin
menyelenggarakan walimatul ursy sesederhana mungkin.
Sedangkan untuk bentuk corporate social responsibility sendiri, kami mengumpulkan
dana yang masuk untuk menyelenggarakan pernikahan massal (gratis bagi
orang-orang yang tidak mampu/ membutuhkan) yang diperoleh dari kepuasan dari
para pengguna jasa WPP (dan saat ini dalam proses pengumpulan).
Untuk pernikahan pertama yang kami tangani sebanyak 200
undangan (450 orang), pernikahan kedua sebanyak 300 undangan (650 orang) dan
terakhir 500 undangan (1000-1200 orang).
Disinilah peran dari lembaga finance untuk mampu menangkap kebutuhan
masyarakat mempersiapkan pernikahan mereka dengan baik, misalnya ada pinjaman
atau tabungan yang diperuntukkan untuk pembiayaan pernikahan.
PEMILIK USAHA :
Putri Ana Nurani
KANTOR :
Sleman Permai I Blok K 11, Pangukan, Tridadi, Sleman, Yogyakarta
Jl.
Tongkol III/ 31 Minomartani, Yogyakarta
TELPON : (0274) 8312304, HP (081392474370)
0 Comments