Sensitive Problem

By poetry - 19.04

“Ini kenapa aku nggak mau terbuka soal masalahku karena kamu tidak memberi solusi”, perkataan itu terlontar dari mulut suami, si wanita pun berfikir benarkah aku tidak memberi solusi padahal apapun yang terjadi pada kepala rumah tangga kami (aku dan anak kami) yang menjadi imbas dari permasalahan tersebut. Memang emosi yang pertama kali muncul ketika aku sendiri mendengar problem besar yang dihadapi oleh suamiku, terkadang aku bicara “iya khan sudah kubilang?” atau kamu gimana sich? Atau kalau sudah begini? Endingnya “kamu tidak pernah memenuhi kebutuhan hidupku, apa kamu lupa apa yang kamu lakukan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari aku sendiri, (ahh…betapa sombongnya aku bicara begitu pada suami).

Dilain tempat, seorang pria berkata kepadaku sudah waktunya aku harus memutilasi semua kartu kredit ini, bikin masalah dengan istri, padahal kugunakan kartu kredit ini untuk kebutuhan rumah tangga untuk kepentingan keluarga. Barang ini menjadi petaka buat keluarga kami.

Hahhh…(sambil menghela nafas panjang) sepertinya benar kata orang kalau dalam rumah tangga, masalah ekonomi adalah sensitive problem, rumah tangga bisa merusak hanya karena masalah ekonomi.

  • Share:

You Might Also Like

0 Comments