Dari berbagai telaah
seksologi, sering disebut adanya 'bagian' dalam genital wanita dengan nama G-Spot,
salah satu 'titik' sensitif yang dapat membuat wanita mencapai orgasmenya.
Namun, keberadaan 'titik' itu sendiri masih dapat dipertanyakan. Istilah G-Spot
menjadi populer sejak adanya artikel Dr Ernest Grafenberg dalam
Jurnal Seksologi Internasional tahun 1951. 'G' dari G-Spot adalah
inisial Grafenberg. Dalam artikelnya itu, Grafenberg menuturkan
tentang adanya sensitifitas erotika wanita di sepanjang dinding bagian dalam
vagina wanita.
Grafenberg berpendapat
bahwa seluruh tubuh wanita bisa menjadi bagian yang dapat membangkitkan
birahinya bila mendapatkan rangsangan. Di seluruh tubuh wanita tersebar
'titik-titik' erotogenik
yang dapat membangkitkan birahinya bila mendapat rangsangan. Sedemikian
banyaknya sehingga bisa kita katakan tidak ada bagian tubuh wanita yang tidak
memberikan respon seksual, tinggal bagaimana pasangannya dapat menemukan
zona-zona erotogenik itu.
1 Comments
dari telaah teknologi, lebih mudah mencari area H-Spot alias Hot Spot he...he.... :)
BalasHapus